Jumat, 19 Agustus 2011

Geliat UMKM di Jawa Tengah II


Industri Pengecoran Logam Rumahan
PENGECORAN LOGAM DI KLATEN
Di Ceper, Klaten terdapat lebih dari 200 industri cor logam dengan kapasitas terpasang 150.000 ton per tahun atau 45 % dari kapasitas nasional. Jenis produk yang dihasilkan berupa pompa, spare part, rem kereta api dan komponen-komponen lain mesin industri. Saat ini tenaga kerja yang terserap mencapai 4000 orang.

Kondisi industri logam Ceper masih jauh tertinggal dibanding negara lain. Bahan baku menjadi kendala utama. Untuk itu dibentuk Koperasi Batur Jaya untuk membantu para anggotanya yang saat ini tercatat 224 orang. Pengusaha yang masih aktif sebanyak 171 orang bertahan memproduksi yang memakai dapur kupola dan dapur induksi. Untuk mendukung SDM cor logam di Ceper didirikan SMK cor logam dan Politeknik Polman.

PENGRAJIN KNALPOT DI PURBALINGGA

Google Pictures
Industri kecil perajin knalpot Purbalingga, Jawa Tengah, mampu memenuhi pesanan pasar di dalam maupun di luar negeri seperti Jerman dan Dubai. Pesanan knalpot berbagai jenis dalam satu bulannya mencapai 3.000 buah.  Para pengrajin juga mampu memenuhi permintaan knalpot sejumlah Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) kendaraan. Seperti Daihatsu dengan jenis knalpot untuk Xenia, Luxio, Sirion.

Kemudian mulai 2010 menerima pesanan dari Suzuki  untuk APV dan Swift GT 3. Selain itu juga mendapat kepercayaan untuk memasok knalpot kendaraan tempur jenis panser dan tank PT. Pindad untuk dijual ke Malaysia dan Lebanon. Harga satu unit knalpot lengkap sekitar Rp 5 juta, sedang bagian mufler berkisar antara Rp 700 ribuan.

UKM KOPI DI TEMANGGUNG

Google Pictures
Nilai ekspor kopi dari petani Temanggung tahun 2010 tercatat  6.629 ton kopi robusta yang bernilai Rp 99,4 miliar. Dari keseluruhan produk ekspor kopi robusta di Jateng, sekitar 40% disokong dari Temanggung. Selain kuantitasnya yang tinggi, biji kopi Temanggung juga dikenal memiliki kualitas bagus.
Beberapa kecamatan yang paling dominan menyuplai kopi untuk kebutuhan ekspor antara lain Kandangan, Gemawang, Jumo, Candiroto, dan Bejen. Tanaman kopi juga mulai dikembangkan di sejumlah daerah lain seperti Kecamatan Wonoboyo dan Pringsurat.
 
BATIK TULIS DI CILACAP
Google Pictures
Sentra produksi batik di Cilacap ada di Kecamatan Maos dan  berkembang ke Nusawungu dan beberapa desa di Cilacap bagian timur. Produk batik tulis tradisional asli Cilacap cukup diminati para kolektor batik di Asia Tenggara, Korea, Jepang dan Eropa. Kini produk tersebut bahkan sudah bisa dijumpai di Julia Van Causal Boutiq, Toohool Boutiq dan Sossumi Boutiq di London, Inggris dan sejumlah butik di Belanda.
Batik Cilacap memiliki pilihan warna klasik yang menjadi ciri khas yakni coklat, hitam dan putih serta warna – warna yang berani, yaitu biru, hijau, atau kuning. Untuk motifnya, umumnya mengadopsi motif lingkungan sekitar, seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan benda-benda alam lainnya. Setiap bulan perajin batik bisa memasok 100 potong untuk Korea Selatan dan untuk Inggris paling tidak enam buulan sekali 500 potong. Harga berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1,8 juta per potong.
 
KERAJINAN TANDUK DI MAGELANG
Google Pictures
Sentra kerajinan tanduk dan kayu di Desa Pucang, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang menghasilkan centong nasi, mangkok, “cepuk” (tempat perhiasan), sisir, pipa rokok, sendok, dan garpu makan berukir, sedangkan dari bahan kayu menghasilkan produk berupa “solet”, entong, irus, tongkat, dan sisir kutu.
Hasil produksi kerajinan tanduk dan kayu  dikirim ke Yogyakarta, Jakarta, Bali, Bandung, dan Surabaya. Melalui pedagang perantara di beberapa kota tersebut, hasil kerajinannya terutama dari bahan tanduk di ekspor ke sejumlah negara di Eropa. Harganya bervariasi, mulai Rp 3 ribu untuk garuk punggung sampai Rp 125 ribu untuk hiasan naga.


USAHA KERIPIK DAN ABON LELE DI BOYOLALI
Google Pictures
Keripik dan abon lele berasal dari Kampung Lele, Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Jenisnya keripik kulit lele, sirip, dan daging, abon rasa manis, pedas, serta gurih. Tiap hari mampu dihasilkan 50 kilogram dengan harga keripik lele Rp 18.000 per kemasan isi 150 gram dan abon Rp 15.000 per kemasan isi 90 gram.
Produksi keripik dan abon lele itu hingga saat ini terutama masih dipasarkan di Pulau Jawa dan sebagian di ekspor. Aneka makanan serba lele terasa gurih dan tidak berbau amis sehingga banyak diminati konsumen.

0 komentar:

Posting Komentar

Pintar pajak dengan blog, share pajak di sini aja ya www.humaspajak.co.cc