Fuad Rahmany. (Foto : ist) |
JAKARTA - Dirjen Pajak Fuad Rahmany mengungkapkan penerimaan negara
tahun ini hanya dapat menutupi pembangunan sekitar 120 kilometer (km)
jalan raya. Padahal dalam APBN penerimaan pemerintah ditargetkan
mencapai Rp1.100 triliun.
"Memang kelihatannya besar, tapi itu habis untuk membayar bunga
utang sekitar Rp130 triliun. Rp200 triliun kita habiskan untuk subsidi
listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, selain itu harus
membayar gaji pegawai," ungkap Fuad di kantornya, Jalan Gatot Subroto,
Jakarta, Senin (15/8/2011).
Fuad menjelaskan, penerimaan negara sebesar Rp1.100 triliun berasal dari pajak ditargetkan mencapai Rp700 triliun, sementara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp200 triliun, sisanya didapatkan dari penerimaan lain-lain.
Dengan demikian, lanjut Fuad, penerimaan negara tersebut hanya mencukupi untuk membangun 120 km jalan, jika dibandingkan dengan Cipularang sepanjang 155 km maka penerimaan negara dipastikan tidak bisa menutup pembangunan tersebut. "Keterlaluan ya. Lalu yang kita salahkan siapa?" kata Fuad.
Menurut Fuad, hal tersebut disebabkan karena belum maksimalnya penerimaan pajak. "Kita urunannya belum cukup," tambah dia. Maksud Fuad, mengacu pada penerimaan pajak yang masih kurang akibat adanya 12 juta perusahaan dan 30 juta orang tidak membayar pajak.
"Jadi kesadaran berpulang pada anggota pajak, meskipun di UU pajak bisa memaksa, tapi DJP belum mau melakukan itu," tukas Fuad.
oleh : Martin Bagya Kertiyasa - Okezone
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2011/08/15/20/492382/penerimaan-negara-hanya-cukup-untuk-biayai-120-km-jalan-raya
0 komentar:
Posting Komentar